Malam ini, waktu sudah menginjak pukul 03.00 waktu dini hari di kota Tuen Mun Hongkong.Suara hening terkadang disapu oleh gemuruh ombak lautan sangat terasa di balik kamar tidurku bersama 2 kartini indonesia lainnya yang sedang berjuang "memperbaiki ekonomi" keluarga yang ada di Indonesia.Terdengar sayup suara pesawat terbang yang hilir mudik datang dan pergi singgah tak jauh dari tempatku berada.Perasaan semakin beku, manakala ac ruangan yang menerpa wajah menyiratkan aku akan wajah-wajah ceria anak-anak ku tercinta di kampung halamanku di Subang.
![]() |
putriku Srah Puteri Sauzane |
Ya,tangan sepertinya tak bisa aku lepaskan dari handphone manakala tugas kerja sudah selesai, aku buka aplikasi whats App atau Facebook yang bisa aku manfaatkan untuk berbagi informasi dengan keluargaku di indonesia.Sapaan hangat di pagi hari dari suami dan juga anak-anakku, seperti menjadi cambuk buatku, bahwa aku di sini bukan untuk apa-apa, tapi untuk mereka, sehingga aku harus seperti "beton" mampu menahan semua cobaan serta tantangan yang sebenarnya tidaklah mudah buat seorang wanita pergi jauh dari keluarga.
" Rabb,ampuni hamba sebagai seorang istri dan juga sekaligus ibu dari anak-anak-ku ..!! Aku harus meninggalkan mereka demi mengejar asa dan meraih apa itu sebuah " Kecukupan "..!! Engkau mengatakan Ya Rabb,tidak akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum itu sendiri tidak merubahnya..!! Aku di sini yan Rabb..!! mengejar takdirku..!! Mengejar impian meski harus ke negeri rantauan ini..!! Kuatkan hamba dan juga keluargaku di sana..!! Aku titipkan mereka kepada MU..!! hingga masa aku dapat kembali dan merasakan belai kasih mereka lagi..!!"
![]() |
Fose ala gaya Syahrini |
Sahabat,terkadang do'a seperti itulah yang sering aku ucap, do'a pengharapan sekaligus ketidak berdayaan aku sebagai manusia yang dihadapkan pada situasi yang sangat mengerdilkan arti dari wanita.Kenapa zaman ini begitu kejam, sehingga seperti membalik apa yang semestinya terjadi ? Arghh hiudp memang ujian dan hidup juga adalah ibadah, kita sebagai manusia hanya diharuskan sabar dan selalu siap dengan segala konsekuensi tentang takdir tuhan.
Rabb, di pagi ini, aku mengenang seorang gadis kecil mungil yang sangat aku sayang. Puteri kecilku yang seharusnya aku peluk dan dekap ketika dingin menerpa.Terbayang sapaan canda dan tawa dari mulut kecilnya, serta gerak tubuhnya..!! Sarah..!! pastinya kamu sudah tidur sayang..!! dengan siapa tidurnya..? dengan nenek apa dengan Aa apa dengan bapak..? Dengan siapa pun kamu tidur, kamu jangan rewel ya sayang,mereka mempunyai rasa sayang yang sama dengn sayang mamah sama sarah..!!"
Sarah, mamah akan selalu ingat kata-katamu ketika kita ngobrol di telpon..!!
" Mamah,neneng hoyong boneka bebri,kantong sakola, boneka marsha..!!"
Atau juga mamah sering ingat cerita bapak kamu, apabila kamu kangen mamah kamu selalu bilang " Mamah pulangg..!!! atau juga setiap ada pesawat terbang lewat di atas kampung kecilku di Subang " Mamah,neneg ikut mah..!!" Mamah ka hongkong teu ngajak neneng..!?"
Rabb, aku menangis sejadi-jadinya di malam ini,aku sangat kangen dengan puteri keciku ini.!! terbayang bagaimana perjuangan aku inginkan wanita mungil ini..!! sangat berat dan harus kulewati fase hidup yang berliku..!! Ketika kami selalu bersama kemana pun, di saat ini, situasi ini Engkau pisahkan kami dengan cara seperti ini.Aku rindu pagangan tangan halusnya, bau rambutnya dan ciuman sayangnya yang selalu kudapatkan ketika ada di sampingnya.
Baiklah Rabb,malam ini aku kalah, menyerah karena rasa..!! tapi tidak kalah dengan keadaan dan situasi..!! tekadku sudah bulat, bahwa aku dan keluargaku harus berubah menjadi lebih baik ke depan meskipun taruhannya adalah aku harus berada jauh dengan mereka,karena aku sudah putuskan menjadi Tkw Hongkong.
No comments:
Post a Comment